Pages

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 16 Maret 2015

kesenian banyuwangi



 

Gandrung


Kata ""Gandrung"" diartikan sebagai terpesonanya masyarakat Blambangan yang agraris kepada Dewi Sri sebagai Dewi Padi yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

Tarian Gandrung Banyuwangi dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap habis panen.. Kesenian ini masih satu genre dengan seperti Ketuk Tilu di jawa barat, Tayub di jawa tengah dan jawa timur bagian barat, Lengger di wilayah banyumas dan Joged Bumbung di bali, dengan melibatkan seorang wanita penari profesional yang menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan musik  (gamelan).
Gandrung merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali. Tarian dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki (pemaju) yang dikenal dengan "paju"
Bentuk kesenian yang didominasi tarian dengan orkestrasi khas ini populer di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau jawa dan telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut, hingga tak salah jika Banyuwangi selalu diidentikkan dengan gandrung. Kenyataannya, Banyuwangi sering dijuluki Kota Gandrung dan patung penari gandrung dapat dijumpai di berbagai sudut wilayah Banyuwangi.
Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan lengkapnya dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00).

TARI SEBLANG



Ritual Seblang adalah salah satu ritual masyarakat Using yang hanya dapat dijumpai di dua desa dalam lingkungan kecamatan glagah banyuwangi yakni desa Bakungan dan Olihsari. Ritual ini dilaksanakan untuk keperluan bersih desa dan tolak bala, agar desa tetap dalam keadaan aman dan tentram. Ritual ini sama seperti ritual Sintren di wilayah cirebon, Jaran Kepang, dan Sanghyang di Pulau Bali.
Penyelenggaraan tari Seblang di dua desa tersebut juga berbeda waktunya, di desa Olihsari diselenggarakan satu minggu setelah idul fitri, sedangkan di desa Bakungan yang bersebelahan, diselenggarakan seminggu setelah idul adha.
Para penarinya dipilih secara supranatural oleh dukun setempat, dan biasanya penari harus dipilih dari keturunan penari seblang sebelumnya. Di desa Olihsari, penarinya haruslah gadis yang belum akil balik, sedangkan di Bakungan, penarinya haruslah wanita berusia 50 tahun ke atas yang telah mati haid
Tari Seblang ini sebenarnya merupakan tradisi yang sangat tua, hingga sulit dilacak asal usul dimulainya. Namun, catatan sejarah menunjukkan bahwa Seblang pertama yang diketahui adalah Semi, yang juga menjadi pelopor tari Gandrung wanita pertama (meninggal tahun 1973). Setelah sembuh dari sakitnya, maka nazar ibunya (Mak Midah atau Mak Milah) pun harus dipenuhi, Semi akhirnya dijadikan seblang dalam usia kanak-kanaknya hingga setelah menginjak remaja mulai menjadi penari Gandrung.
Tari Seblang ini dimulai dengan upacara yang dibuka oleh sang dukun desa atau pawang. Sang penari ditutup matanya oleh para ibu-ibu yang berada dibelakangnya, sambil memegang tempeh (nampan bamboo). Sang dukun mengasapi sang penari dengan asap dupa sambil membaca mantera. Setelah sang penari kesurupan (taksadarkan diri atau kejiman dalam istilah lokal), dengan tanda jatuhnya tempeh tadi, maka pertunjukan pun dimulai. Si seblang yang sudah kejiman tadi menari dengan gerakan monoton, mata terpejam dan mengikuti arah sang pawang atau dukun serta irama gendhing yang dimainkan. Kadang juga berkeliling desa sambil menari. Setelah beberapa lama menari, kemudian si seblang melempar selendang yang digulung ke arah penonton, penonton yang terkena selendang tersebut harus mau menari bersama si Seblang. Jika tidak, maka dia akan dikejar-kejar oleh Seblang sampai mau menari.
musik pengiring Seblang hanya terdiri dari satu buah kendang, satu buah kempul atau gong dan dua buah saron. Sedangkan di Olihsari ditambah dengan biola sebagai penambah efek musikal.
Dari segi busana, penari Seblang di Olihsari dan Bakungan mempunyai sedikit perbedaan, khususnya pada bagian omprok atau mahkota.
Pada penari Seblang di desa Olihsari, omprok biasanya terbuat dari pelepah pisang yang disuwir-suwir hingga menutupi sebagian wajah penari, sedangkan bagian atasnya diberi bunga-bunga segar yang biasanya diambil dari kebun atau area sekitar pemakaman, dan ditambah dengan sebuah kaca kecil yang ditaruh di bagian tengah omprok.
Pada penari seblang wilayah Bakungan, omprok yang dipakai sangat menyerupai omprok yang dipakai dalam pertunjukan Gandrung, hanya saja bahan yang dipakai terbuat dari pelepah pisang dan dihiasi bunga-bunga segar meski tidak sebanyak penari seblang di Olihsari. Disamping unsure mistik, ritual Seblang ini juga memberikan hiburan bagi para pengunjung maupun warga setempat, dimana banyak adegan-adegan lucu yang ditampilkan oleh sang penari seblang ini.


Janger

 



 Teater Janger atau kadang disebut Damarwulan atau Jinggoan, merupakan pertunjukan rakyat yang sejenis dengan ketoprak dan ludruk. Pertunjukan ini hidup dan berkembang di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur serta mempunyai lakon atau cerita yang diambil dari kisah-kisah legenda maupun cerita rakyat lainnya. Selain itu juga sama-sama dilengkapi pentas, sound system, layar/ tirai, gamelan, tari-tarian dan lawak. Serta pembagian cerita dalam babak-babak yang dimulai dari setelah Isya hingga menjelang Subuh.


Rengganis

 

Rengganis adalah kesenian drama tadisional yang berkembang di Banyuwangi, diperkirakan berasal dari Kerajaan Mataram Islam. Sebetulnya masalah nama kesenian tersebut di Banyuwangi sangat beragam, ada yang menyebut Prabu Roro, ada yang juga yang menyebut Umar Moyo. Namun ada benang merahnya, yaitu nama-nama tersebut mengacu kepada nama tokoh yang diangkat dalam kesenian tersebut. Antara lain Putri Rengganis dan Prabu Roro seorang raja putri dan adipati Umar Moyo dari kerajaan Guparman.
Namun hingga saat ini belum ada penelitian yang mengakitkan dengan keberadaan kesenian serupa yang sampai sekarang masih berkembang di daerah Bantul dan Sleman Togyakarta Sementara cerita yang diangkat dari kesenian "Rengganis" diambil dari buku Serat Menak. Tokoh-tokoh yang populer dalam kesenian Rengganis adalah Jemblung, abdi Umar Moyo, Lam Dahur (kalau dalam pewayangan mirip Werkudoro) Pati Tejo Matal, Jayengrono.
Selain unsur-unsur islam yang sangat menonjol dalam kesenian tersebut, juga ada kalimat-kalimat mantra yang sering diuncapkan Umar Moyo saat meminta kekuatan senjata pamungkasnya, yaitu Kasang Tirto Nadi. Umar Moyo Selalu berucap "Laillah Hailalloh Nabi Ibrohim Kamilulloh. Mbal-Gambal Mustoko malih. Sang Kasang Tirtyo Nadi, aku njaluk panguasamu kasang iso ....."
Setiap tokoh mempunyai karasteristik, seperti tokoh pewayangan. Teknik pentas dan jejer, atau sampa'an seperti dalam wayang orang Setiap adegan, tokoh suatu kerajaan akan keluar bersama-sama. Kecuali permasuiri, Raja dan para patik. Tari setiap tokoh juga mempunyai ciri khas tersendiri, begitu juga gending musik pengiring.
Pada tahun 1960-an, atau ketika pergolakan politik di negeri ini. Selain seni drama yang bersumber cerita dari penyebaran Islam di Persia, Rengganis juga sering digunakan alat Propaganda oleh LESBUMI dari NU. Sementara LKN dengan Angklung Dwi Laras dan (Lekra?) PKI dengan kesenian Genjer-Genjer.

sumber: http://banyuwangikita.blogspot.com/p/kesenian.html
tanggal:17 maret 2015

Senin, 02 Maret 2015

wisata banyuwangi

Tempat wisata di Banyuwangi


1. Kawah ijen, Banyuwangi

kawah ijen banyuwangi
Kawah Ijen Banyuwangi

Kawah Ijen adalah salah satu objek wisata yang bisa anda kunjungi di Banyuwangi, Jawa Timur. Kawah ini merupakan bagian dari Gunung Ijen dan Cagar Alam Taman Wisata Ijen yang terletak di Kecamatan Licin Banyuwangi dan Kecamatan Klobang Bondowoso. Gunung Ijen sendiri merupakan gunung api yang masih aktif dengan ketinggian 2.368 meter diatas permukaan laut. Selain menjadi tempat wisata, kawah ini juga menjadi tempat penambangan belerang terbesar di Jawa Timur.

2. Taman Nasional Baluran, Banyuwangi

Taman Nasional Baluran Banyuwangi
Taman Nasional Baluran Banyuwangi

Taman Nasional Baluran merupakan tempat konservasi Flora dan Fauna yang dilindungi, Taman ini berada di Situbondo dan sebagian berada di Banyuwangi, untuk mencapai Taman Nasional Baluran cukup mudah anda bisa menggunakan rute Banyuwangi-Batangan, kemudian dilanjutkan ke Bekol selain itu bisa juga melalui rute Situbondo-Batangan. Kunjungan terbaik ke sini adalah Maret sampai Agustus. Tidak hanya itu, bagi anda yang suka dengan snorkeling disini ada Pantai Bama.

3. Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi

Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi
Hewan di Taman Nasional Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan hutan hujan dataran rendah, Taman ini berada di Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Disini anda bisa melihat berbagai hewan liar di Sadengan, berselancar di Pantai Plengkung atau G-Land, melihat penyu bertelur di Pantai Trianggulasi, Penangkaran Penyu di Ngagelan serta masih banyak lagi wisata yang bisa anda pilih di kawasan Taman Nasional Alas Purwo.

4. Pantai Pulau Merah, Banyuwangi

Pantai Pulau Merah Banyuwangi
Pantai Pulau Merah Banyuwangi
Selain Pantai Plengkung (G-Land) ada juga Pantai Pulau Merah, lokasinya berada di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Pantai ini relatif lebih aman untuk para peselancar pemula di banding Pantai G-Land karena ombaknya tidak terlalu tinggi. Nama lain Pantai Pulau Merah adalah Pantai Ringin Pitu, untuk menuju ke Pantai Pulau Merah anda bisa menggunakan kendaraan umum menuju Pasar Pesanggaran kemudian dilanjutkan dengan ojek ke Pulau Merah.

5. Pulau Tabuhan, Banyuwangi

Pulau Tabuhan Banyuwangi
Pulau Tabuhan Banyuwangi

Pulau Tabuhan adalah salah satu objek wisata di Banyuwangi yang memiliki luas 5 hektar, lokasinya kurang lebih 20 km dari pusat kota Banyuwangi tepatnya di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Bagi anda yang ingin menuju Pulau Tabuhan, anda harus menyebrang menggunakan perahu motor.

6. Pantai Teluk Hijau (Green Bay), Banyuwangi

Pantai Teluk Hijau Banyuwangi
Pantai Teluk Hijau (Green Bay) Banyuwangi

Pantai yang indah di Banyuwangi tidak hanya Pantai Plengkung dan Pantai Pulau Merah saja, Tetapi ada juga Pantai Teluk Hijau atau disebut juga Green Bay. Pantai Teluk Hijau memiliki pasir putih dan air laut yang jernih berwarna kehijauan, selain itu disini juga terdapat air terjun setinggi 8 meter yang menambah daya tarik Pantai ini. Teluk Hijau berada di Pesanggaran tepatnya di Desa Sarongan. Ketika anda berkunjung ke Sukamande Taman Nasional Merubetiri, anda akan melewati Pantai Teluk Hijau.
 
sumber: http://www.idtempatwisata.com/2014/11/6-tempat-wisata-di-banyuwangi-yang.html
tanggal:3 maret 2015
 

Blogger news

Blogroll

About